Awas Overcrowding! Ini 7 Akibatnya jika Peliharaanmu Melebihi Kapasitas Kandang

Kandang yang Overcrowding (Zoe Schaeffer via Unsplash.com)
Kandang yang Overcrowding (Zoe Schaeffer via Unsplash.com)


Halo Sahabat Peternak! Pernah tidak Kamu merasa telah menjual hasil ternakmu dan hasilnya untung, kemudian kamu berambisi untuk menambah populasinya?

Kemudian, setelah beberapa lama, hasilnya pun tidak sesuai dengan harapan, entah itu pertumbuhan yang lambat, penyakit, dan lain sebagainya.

Setelah itu, kamu pun bertanya-tanya kenapa bisa seperti itu? Kamu sudah sangat yakin bahwa perawatan sama seperti sebelumnya, namun kenapa bisa berbeda hasilnya? Bisa jadi, ini ada di masalah kandang loh. 

Populasi yang melebihi kapasitas kandang atau overcrowding itu dapat menyebabkan kerugian pada peternakanmu. Yuk simak lebih lanjut apa saja kerugiannya.

1. Stres dan Perilaku Abnormal

Ketika ayam broiler ditempatkan dalam kondisi kepadatan yang berlebihan, mereka cenderung mengalami stres yang tinggi. 

Hal ini disebabkan oleh ruang gerak yang terbatas, persaingan untuk mendapatkan makanan dan air, serta tingkat kebisingan yang tinggi. 

Dalam situasi seperti ini, ayam broiler dapat menunjukkan perilaku abnormal seperti pikkedness (mengepik atau menggigit bulu ayam lain), kanibalisme, atau agresi antarayam. 

Stres yang berkelanjutan dan perilaku abnormal ini tidak hanya mengurangi kualitas hidup ayam broiler, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan dan produktivitas mereka.

2. Penurunan Kesehatan dan Kekebalan Tubuh

Overcrowding dalam peternakan ayam broiler juga dapat menyebabkan penurunan kesehatan dan kekebalan tubuh ayam. 

Kepadatan yang berlebihan menyebabkan peningkatan risiko penyebaran penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan, kolera, atau coccidiosis. 

Kondisi sanitasi yang buruk dan tingkat stres yang tinggi juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh ayam, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit. 

Penurunan kesehatan dan kekebalan tubuh ini dapat berdampak pada tingkat mortalitas yang lebih tinggi dan juga mempengaruhi kualitas daging yang dihasilkan.

Baca Juga : Peternak Broiler Wajib Masuk! Ini Dia 4 Penyebab Utama Ayam Broiler Mati

3. Ketidakmampuan untuk Bergerak dan Pertumbuhan Terhambat

Ketika ayam broiler ditempatkan dalam kepadatan yang berlebihan, mereka memiliki ruang gerak yang terbatas. 

Ayam broiler yang tidak dapat melakukan gerakan yang alami dan memadai akan mengalami pertumbuhan terhambat. 

Overcrowding menghambat pertumbuhan tulang, otot, dan organ ayam, sehingga menghasilkan ayam broiler yang lebih kecil dan lebih rentan terhadap penyakit. 

Selain itu, ketidakmampuan untuk bergerak secara normal juga dapat menyebabkan masalah pada sistem pernapasan dan kaki ayam.

4. Buruknya Kualitas Udara dan Ventilasi yang Buruk

Overcrowding pada peternakan ayam broiler menyebabkan akumulasi kotoran dan gas amonia yang tinggi di lingkungan peternakan. 

Kondisi ini dapat menyebabkan buruknya kualitas udara dan ventilasi yang tidak memadai. 

Udara yang tercemar dan kurangnya sirkulasi udara yang baik dapat mengiritasi saluran pernapasan ayam, meningkatkan risiko penyakit pernapasan, dan mempengaruhi kesehatan ayam secara keseluruhan. 

Selain itu, kondisi ventilasi yang buruk juga dapat meningkatkan suhu lingkungan dan menyebabkan stres termal pada ayam broiler.

Baca Juga : Ingin Kandang Ayam Berkualitas? Perhatikan 6 Hal Berikut

5. Penurunan Kualitas Telur dan Daging

Overcrowding dapat berdampak negatif pada kualitas telur dan daging ayam broiler. 

Ayam yang mengalami stres dan pertumbuhan terhambat cenderung menghasilkan telur dengan kualitas yang lebih rendah, seperti kulit telur yang tipis atau kerapuhan. 

Selain itu, kondisi kepadatan yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kualitas daging ayam broiler, seperti tekstur yang keras atau lebih rendahnya nilai gizi.

6. Perilaku Kannibalisme

Overcrowding pada peternakan ayam broiler juga dapat memicu perilaku kannibalisme. 

Kepadatan yang tinggi dan persaingan untuk sumber daya seperti makanan dan air dapat menyebabkan ayam saling menggigit atau merusak bulu atau bagian tubuh lainnya. 

Perilaku kannibalisme ini tidak hanya menyebabkan luka dan kerusakan fisik pada ayam, tetapi juga dapat memperburuk kondisi kesehatan dan meningkatkan risiko infeksi.

Baca Juga : DOC Stress: Ketahui Ciri-ciri, Penyebab, dan Solusinya di sini

7. Dampak Lingkungan yang Negatif

Overcrowding pada peternakan ayam broiler juga memiliki dampak negatif pada lingkungan sekitar. 

Akumulasi kotoran dan limbah peternakan yang berlebihan dapat mencemari tanah dan sumber air. 

Nutrien dari kotoran ayam yang mencemari air tanah atau sungai dapat menyebabkan eutrofikasi, yaitu pertumbuhan alga berlebihan yang dapat mengganggu ekosistem air. 

Selain itu, pencemaran udara akibat gas amonia yang tinggi dapat berdampak buruk pada kualitas udara di sekitar peternakan.

Overcrowding pada peternakan ayam broiler memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesejahteraan dan kesehatan ayam. 

Stres tinggi, perilaku abnormal, penurunan kesehatan, pertumbuhan terhambat, buruknya kualitas udara, penurunan kualitas telur dan daging, perilaku kannibalisme, serta dampak lingkungan yang negatif adalah beberapa masalah yang timbul akibat kondisi kepadatan yang berlebihan. 

Penting bagi industri peternakan untuk mengadopsi praktik peternakan yang memperhatikan kesejahteraan hewan, memastikan ruang yang cukup untuk gerak, serta menjaga kondisi sanitasi dan ventilasi yang baik guna mengurangi dampak negatif overcrowding pada peternakan ayam broiler.

Lebih baru Lebih lama